Senin, 09 April 2012

Remaja dalam balutan gaya


Remaja dalam balutan gaya

Orang tua adalah indikator penting dalam pertumbuhan jiwa seorang anak, pendidikan hanyalah sebuah kunci bagi sang anak untuk menatap masa depan…hasilnya tergantung sebesar keinsyafannya !
Zaman dulu para orang tua begitu sangat disiplin dalam mendidik buah hatinya dengan segala keterbatasan teknologi dengan harapan kesuksesan yang minimal setara bahkan lebih dari mereka, tapi kini perkembangan zaman yang semakin edan tampaknya mampu menghipnotis sebahagian para anak-anak ketika ia beranjak remaja.
Tutur kata dan adat sopan santun yang dahulunya menjadi prioritas utama seakan tenggelam dalam balutan gaya globalisasi yang semakin booming ditambah dengan arus teknologi yang makin yahuud membuat remaja masa kini terkontaminasi dab terisolir oleh keadaan tersebut, sangat memprihatinkan !
Faktor lingkungan pun kadang dijadikan sebagai alasan atas kondisi buruk para anak muda, Menurut Dick Hebdige ” Remaja telah dikonstruksikan dalam wacana “masalah” dan “kesenangan” (remaja sebagai pembuat masalah dan remaja yang hanya gemar bersenang-senang). Misalnya, dalam kelompok pendukung sepakbola dan geng-geng, remaja selalu diasosiasikan dengan kejahatan dan kerusuhan. Di pihak lain, remaja juga direpresentasikan sebagai masa penuh kesenangan, dimana orang bisa bergaya dan menikmati banyak aktivitas waktu luang.
Pendapat di atas ada benarnya jika kita melihat dari sudut pandang realita, sebab para anak-anak menganggap bahwa masa remaja adalah masa dimana mereka mulai mengenal dunianya dan gaya pasti akan menjadi acuan utama.
Wajar jika banyak remaja memiliki gaya hidup yang sangat unik…mulai dari pakaian, rambut, pola pikir hingga pola tindak. ke semuanya adalah resiko dari tantangan era.
Saya sangat sependapat dengan sebuah statemen yang mengatakan untuk merubah bangsa ke arah yang lebih baik harus ada perubahan pola pikir dan pola tindak (Nurdin Halid).
Keutuhan suatu bangsa akan tercapai dari sudut remaja sebagai generasi penerus. jika generasi hancur maka negara ikut hancur dan begitupun sebaliknya. tak bisa dipungkiri bahwa gaya hidup mengalami perubahan karena adanya campur tangan dunia teknologi, itu boleh-boleh saja sebagai sebuah terobosan hidup tetapi sedikit banyaknya telah merubah paradigma berfikir remaja.
Begitupun dengan dunia fashion, remaja sangat bangga jika mereka berpenampilan menarik dengan pakaian yang sangat sempit, sungguh merusak tatanan budaya dan agama dan sesegera mungkin harus diberikan solusi.
Perhatian orang tua sedini mungkin sangat dibutuhkan dalam membimbing para anak-anak remaja agar mereka bisa terhindar dari kungkungan kapitalisme.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar