Kamis, 05 April 2012

Kebiasaan Buruk Setelah Putus Cinta


Kebiasaan Buruk Setelah Putus Cinta

PUNYA kebiasaan buruk yang muncul setelah berpisah dengan si dia dan ingin sekali Anda buang jauh? Ternyata, solusinya lebih sederhana dari yang Anda bayangkan.

Tidak peduli apapun kebiasaan buruk tersebut, Anda harus memiliki beberapa hal untuk menghilangkannya. Kuncinya adalah memelihara sikap positif, pengendalian diri, dan tekad yang kuat.

Empat kebiasan buruk di mana sebagian orang terjebak di dalamnya ketika putus cinta, berikut seperti dilansir BounceBack:

Minum alkohol atau makan berlebihan

Ini semua tentang kontrol diri dan menjaga diri Anda tetap sibuk. Lakukan aktivitas yang Anda minati; menjadi relawan, olahraga, atau hang out dengan teman (tanpa alkohol). Intinya, jaga pikiran Anda tetap sibuk.

Ketika sendirian dan bosan, otak Anda lebih cenderung mengingat perpisahan. Ini hanya akan menggiring Anda untuk terus minum atau makan, sebuah solusi (bila Anda menganggapnya demikian) yang tidak akan memecahkan apa-apa. Minum alkohol bisa menjadi masalah serius, jadi tendang kebiasaan itu sebelum Anda semakin jauh terjebak.

Kurang nafsu makan

Mungkin Anda tidak sadar diri semakin tidak nafsu makan, tapi nafsu makan akan semakin hilang bila Anda hanya terpaku pada luka putus cinta. Anda harus membersihkan pikiran. Ambil napas dalam-dalam. Fokus pada hal-hal yang membuat Anda bahagia.

Kelilingi diri dengan hal-hal dan orang-orang yang Anda cintai dan menjauhi pikiran dari putus cinta sebanyak mungkin. Anda perlu meringankan tubuh dari tekanan agar nafsu makan bisa kembali. Merampas hak tubuh dari nutrisi yang dibutuhkannya bisa sangat berbahaya. Jadi, penting untuk menaklukkan masalah ini segera.

Terobsesi dengan mantan kekasih

Setiap kesempatan yang Anda dapatkan, Anda selalu bicara tentang mantan kekasih; hal baik, buruk, dan segala sesuatu tentangnya. Anda tidak bisa berhenti berpikir atau berbicara tentang kisah hubungan yang telah berlalu. Anda fokus pada kebahagiaan yang sudah lepas dari tangan, bukannya meraih kebahagiaan lain di depan sana.

Obsesi semacam ini akan mempersulit proses perbaikan luka hati dan menuntun Anda untuk melakukan kebiasaan buruk lainnya. Orang lain mungkin enggan bergaul dengan Anda, bukan karena mereka tidak peduli tapi lebih karena mereka tidak mau mendengar cerita tentang mantan Anda.

Anda harus menilik kembali apa yang Anda katakan dan pikirkan. Cobalah bermeditasi. Mungkin terdengar aneh, tapi menghabiskan beberapa menit sehari untuk membersihkan kepala Anda dari pikiran buruk itu benar-benar dapat membantu.

Segera menjalin hubungan baru

Berharap bisa menyembuhkan hati Anda dengan seseorang yang baru? Metode ini sering tidak efektif dan mungkin berakhir dengan menyakiti orang lain.

Ada beberapa alasan kita segera memasuki hubungan baru setelah putus cinta, salah satunya kita ingin merasa baik tentang diri sendiri. Sebuah perpisahan dapat memberikan kerusakan serius pada harga diri dan menemukan seseorang yang baru untuk menyayangi Anda diharapkan bisa memperbaiki masalah untuk sementara waktu.

Atau mungkin kita ingin membuktikan kepada mantan kekasih bahwa kita masih diinginkan, bahwa kita dapat segera move on. Jika Anda tidak membiarkan diri cukup waktu untuk menyembuhkan luka hati, Anda tidak akan benar-benar bangkit kembali. Anda akan makin menekan emosi bila tidak bisa berdamai dengan luka patah hati.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar